Kedudukan Birul Walidain
07 Juni 2020 07:49 WIB | dibaca 2280
LPPA Kab. Magelang
~ Arini Rohmawati ~
Lembaga Kebudayaan. PDA Kab. Magelang
Ahad 15 Syawal 1441 H.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Birrul Walidain adalah berbuat kebajikan kepada kedua orang tua.
Dalam ajaran Islam birrul walidain menempati kedudukan yang istimewa, dengan dasar antara lain :
1️⃣. Perintah ikhsan kepada ibu bapak diletakkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an langsung sesudah perintah beribadah kepada kepadaNya atau sesudah larangan menyekutukanNya.
Firman Allah:
QS. Baqoroh ayat 83.
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا ...
"Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari Bani Israil, Janganlah kamu menyembah selain Allah dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua ...
QS. An-Nisa' ayat 36.
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا ۗ وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا ...
"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua ..."
QS. Al-An'am ayat 151.
قُلْ تَعَالَوْا اَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ اَ لَّا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْئًـــا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا ...
"Katakanlah (Muhammad), Marilah aku bacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu : Jangan kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak ..."
2️⃣. Allah mewasiatkan kepada umat manusia untuk berbuat baik kepada Ibu Bapak.
Firman Allah
QS. Al-Ankabut ayat 8.
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۗ وَاِنْ جَاهَدٰكَ لِتُشْرِكَ بِيْ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۗ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
"Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
QS. Al-Ahqof ayat : 15.
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ...
"Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada dua orang tua ibu bapak ... "
3️⃣. Allah SWT meletakkan berterimakasih kepada ibu bapak langsung setelah berterimakasih kepada Allah SWT.
Allah berfirman dalam
QS. Luqman ayat 14.
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسٰنَ بِوَالِدَيْهِ ۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِـوَالِدَيْكَ ۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."
4️⃣Rosulullaah juga meletakkan birrul walidain sebagai amalan nomer dua setelah shalat tepat waktu.
Abdullah ibn Mas'ud ra berkata :
سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ « الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا » . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ « ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ » .قَالَ ثُمَّ أَىّ قَالَ « الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قَالَ حَدَّثَنِى بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِى
“Aku bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah ‘azza wa jalla?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Shalat pada waktunya’. Lalu aku bertanya, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Kemudian berbakti kepada kedua orang tua.’ Lalu aku mengatakan, ‘Kemudian apa lagi?’ Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Berjihad di jalan Allah’.”
Lalu Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan hal-hal tadi kepadaku. Seandainya aku bertanya lagi, pasti beliau akan menambahkan (jawabannya).” (HR. Bukhari dan Muslim)
5️⃣Rosulullaah meletakkan durhaka kepada kedua orang tua sebagai dosa besar ke dua setelah syirik.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟) ثَلاَثًا، قَالُوْا : بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : ( الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ ) وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا ( أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرُ ) مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتىَّ قُلْتُ لَيْتَهُ سَكَتَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kalian mau kuberitahu mengenai dosa yang paling besar?” Para sahabat menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Beliau lalu bersabda, “(Dosa terbesar adalah) mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan [pada tangannya]. (Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya dan berkata), “Dan juga ucapan (sumpah) palsu.” Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata (dalam hati), “Duhai, seandainya beliau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
6️⃣Rasulullaah mengaitkan keridhaan dan kemarahan Allah SWT dengan keridhaan dan kemarahan orang tua.
Beliau bersabda:
رِضَى اللهُ فى رِضَى الوَالِدَيْنِ و سَخَطُ الله فى سَخَطُ الوَالِدَيْنِ ( اخرجه الترمذي وصححه ابن حبان والحاكم)
“ Keridhoan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. (HR. Tirmidzi)
Allah dan Rasul-Nya menempatkan orang tua pada posisi yang sangat istimewa, sehingga berbuat baik kepada kedua orang tua kita adalah perilaku yang sangat mulia, dan sebaliknya, durhaka kepada keduanya adalah sikap dan perilaku yang sangat hina.
Ibu-ibu yang dirahmati Allah.
Berbakti kepada kedua orang tua tidak hanya ketika orang tua kita masih hidup.
Orang tua kita sudah meninggalpun juga kita masih tetap bisa birrul walidain.
Diantaranya dengan cara
-
Mengurus jenazahnya dengan sebaik-baiknya
-
Melaksanakan apa yang diwasiatkan
-
Melunasi apa yang menjadi tanggungannya/hutangnya.
-
Meneruskan silaturrahim dengan saudara dan kerabatnya yang sudah dibinanya
-
Mendo'akannya setiap selesai shalat dan di waktu-waktu yang lain.
-
Memuliakan sahabat-sahabatnya.
Semoga orang tua kita yang sudah meninggal, kelak ditempatkan di surgaNya.
InsyaAllah kita masih bisa birrul walidain, diantaranya dengan cara-cara tersebut diatas.
Kagem Ibu-ibu yang masih kagungan orang tua, masih bisa menikmati birrul walidin dengan senantiasa mentaati dalam kebaikan dan memuliakannya
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.
Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan.
وَاَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ