'Aisyiyah

Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan

Berita
Renungan di Akhir Bulan Ramadhan
23 Mei 2020 06:28 WIB | dibaca 805
 
Kajian Ramadhan ke 30
Renungan di Akhir Bulan Ramadhan
Oleh: Latifah Martutik, S.Ag
 
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
 
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Saat ini kita berada di penghujung bulan Romadhon. Bulan Romadhon adalah bulan yang penuh rahmad, di mana setiap amalan (sedekah) akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Marilah kita merenung dan bermukhasabah apakah kita sudah mengisi bulan Romadhon ini dengan amal sholih? Apakah sudah bisa melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya? Dan apakah tingkatan Muttaqin sudah kita peroleh?
 
Bulan Romadhon yang penuh rahmad ini akan segera meninggalkan kita. Perasaan sedih dan menyesali diri kadang akan terjadi dalam hati. Karena Romadhon sudah akan berakhir, belum bisa maksimal dalam beribadah kepada Allah SWT. Hanya kepada Allah SWT kita pantas bertawakkal dan bersyukur atas segala nikmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada kita.
 
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 185, Allah SWT berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya:
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185)
Dalam Tafsir Al-Misbah dijelaskan bahwa beberapa hari yang ditentukan selama bulan Romadhon tersebut yakni dua puluh sembilan atau tiga puluh hari saja. Bulan tersebut dipilih karena ia merupakan bulan yang mulia. Bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda yang jelas, yaitu antara yang haq dan yang bathil.
 
Di akhir ayat Surat Al-Baqarah ayat 185 disebutkan :
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ  🌷
Artinya:
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Selain menjadi orang yang bertakwa, tujuan lain dari Romadhon sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 tersebut adalah agar kamu bersyukur. 
 
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ  🌷
Artinya: "dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya"
Maka Allah memerintahkan agar kita menyempurnakan bilangan puasa Romadhon. Yakni, di Bulan Ramadhan puasa penuh, 29 atau 30 hari.
Kemudian, marilah kita sempurnakan puasa kita di Bulan Romadhon dengan menyambung ketaatan berikutnya, yaitu merencanakan sejak saat ini untuk berpuasa di Bulan Syawal, selama 6 hari. Puasa Syawal tidak harus dilakukan berturutan.  
Karena inti dari pelaksanaan Puasa Syawal tersebut yaitu agar kita bisa melestarikan nilai Romadhon, dan tidak hilang makna Romadhon.
 
وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ  
Artinya: "dan hendaklah kamu mengagungkan Allah, atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu"
Hendaklah kita bertakbir pada malam Hari Raya dalam rangka mengagungkan asma Allah SWT, atas anugerah yang diberikan kepada kita dan hidayahNya.
Karena pada hakekatnya, Islam adalah merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada kita. Dengan berpegang teguh pada agama Islam, kita selamat dunia dan akherat dan amal sholih kita tercatat serta diakui oleh Allah SWT.
 
Marilah kita berfastabiqul khoirot, berlomba-lomba dalam kebaikan, untuk menunjukkan:
أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلً  
("siapa yang di antara kamu yang paling baik amalnya", QS Al-Mulk ayat 2)
 
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ  
("dan supaya kamu bersyukur")
Nikmat Iman merupakan nikmat yang paling besar, maka itu kita harus mensyukurinya. Nikmat iman inilah yang harus kita pertahankan  dan kita bangun.
Mudah-mudahan kita keluar dari Romadhon termasuk orang yang pandai bersyukur, dan semoga kita bisa berjumpa lagi dengan Bulan Romadhon yang akan datang. Aamiin.
 
Demikianlah yang dapat kami sampaikan. Kurang dan lebihnya mohon maaf. Sebagai akhir kata pada akhir Bulan Romadhon ini teriring doa:
  تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ   
"Semoga Allah menerima ibadah kami dan anda semua, puasa kami dan anda semua, dan semoga Allah menjadikan kami dan anda semua termasuk golongan orang-orang yang kembali suci dan orang-orang yang beruntung."
Aamiin...
 
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
 
Sumber referensi:
1. Al-Qur'an dan Tarjamah, Departemen Agama RI
2. Tafsir Al-Misbah karangan M. Quraish Shihab
3. Ceramah Ustad Salim A. Fillah
Shared Post: