'Aisyiyah

Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan

Berita
Webinar Tantangan 'Aisyiyah Menghadapi pemilu 2024
29 Agustus 2022 20:15 WIB | dibaca 116

Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) Kab magelang mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang bertema “Tantangan ‘Aisyiyah Menghadapi Pemilu 2024” pada hari Sabtu, 20 Agustus 2022. Kegiatan ini mendiskusikan tentang bagaimana peran politik ‘Aisyiyah pada tingkat praksis, utamanya terkait dukungan dan memastikan kader ‘Aisyiyah di berbagai level jelang Pemilu 2024.

Latifah Iskandar, Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menyampaikan bahwa acara ini penting dalam rangka menghadapi pemilu 2024. “semoga Indonesia akan lebih baik. Webinar politik kali ini menghadirkan beberapa narasumber yang telah terjun di dunia politik, seperti Kepala Desa Sriharjo Titik Istiyawatun, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Andi Yuliani Paris, Titi Anggraini dari Perludem, dan Nurul Amalia selaku Anggota KPU Jawa Timur.

Pada awal acara webina dari Ibu Titik Istiyawatun menyampaikan bahwa niat awalnya maju dalam kontestasi pemilihan lurah di Desa Sriharjo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah untuk memperbaiki situasi Desa Sriharjo. Menurutnya, kondisi tata kelola desa, baik tentang sumber daya manusia dan alam pada waktu itu carut marut. Pemerintah Desa nyata-nyata belum bisa memberikan dampak baik yang kepada masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan utamanya.

Disebutkan bahwa  Branding  yang ia bangun pada waktu itu adalah kampanye politik tanpa uang. Ia bersama tim mengajak diskusi warga, kemudian membangun mimpi bersama, serta melihat apa yang sebenarnya menjadi tantangan persoalan di Desa Sriharjo. Walaupun demikian, katanya menambahkan, tanpa politik uang pun ongkos politiknya sudah cukup tinggi. Ada berbagai tantangan yang ia hadapi ketika memutuskan maju menjadi lurah, mulai dari statusnya sebagai perempuan, pengalaman pertama terjun dalam kontestasi politik, bahkan serangan di luar nalar. Selain itu, godaan untuk berkompetisi dengan jalan politik uang pun cukup berat. “Karena Sriharjo itu sudah sedemikian ramah dengan politik uang. Sudah bukan rahasia lagi bahwa warga itu biasanya milih ya karena ada uang,” ungkapnya. 

Meski godaan yang demikian berat, ia bersama tim menyampaikan visi misi membangun Desa Sriharjo dan membangun terus membangun mindset warga politik tanpa uang. Konsistensi pada niat baik itulah yang akhirnya mengantarkan Titik memperoleh lebih dari 80% suara, sehingga menempatkannya menjadi Kepala Desa Sriharjo sejak 2018 lalu. Setelah terpilih, ia pun menghadapi banyak tantangan. Karena itu, ia terus berusaha menjaga niat baik yang sedari awal dibangun, yakni membangun desa dan mensejahterakan kehidupan masyarakat.

Narasumber berikutnya dalam kesempatan tersebut, Andi Yuliani Paris selaku Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyayangkan bahwa ‘Aisyiyah tidak secara eksplisit mendorong kader-kader terbaiknya untuk terlibat dalam kontestasi politik 2024. Padahal, menurut dia, peran perempuan dalam politik amat penting. Setidaknya ada tiga poin yang ia sebutkan: pertama, menjadi representasi perempuan untuk menyuarakan kepentingan dan hak-hak perempuan; kedua, memberi gambaran dan memperjuangkan keadilan, keseimbangan, dan kesetaraan gender, dan; ketiga, mengisi ruang yang telah disediakan.

Selanjutnya, menurut Yuliani, ada dua tantangan yang perlu dicarikan solusinya guna mewujudkan representasi 30% perempuan di parlemen. Tantangan pertama adalah literasi politik perempuan.  Ia menyayangkan bahwa literasi politik ini masih sangat kurang, sehingga berdampak pada minimnya pengetahuan tentang politik, hak-hak politik, gagasan dan bahasa politik, hingga peran perempuan di dalam politik. 

Adapun tantangan kedua adalah masih sedikit perempuan yang punya popularitas dan elektabilitas di tengah masyarakat. “Masih banyak perempuan yang kurang aktif berorganisasi ataupun mengambil peran strategis sejak di masyarakat sehingga kurang populer,” ungkap Yuliani. Pada paparannya ia  mengajak kader perempuan ‘Aisyiyah untuk ikut terlibat dalam dunia politik. Menurut pemikirannya, kader ‘Aisyiyah sebenarnya banyak yang punya potensi dan pengalaman bagus di sektor pendidikan dan sosial.

 

(LPPA)

Shared Post:
Berita Terbaru
Berita Terkomentari